Ada kalanya kita hidup dengan penuh beban, kekurangan dan masalah, dan ada kalanya kita hidup dengan kebahagiaan dan terlihat seperti kehidupan yang sempurna. Banyak orang terkadang mengira bahwa ada orang yang selalu tersenyum, selalu berkecukupan dalam materi, hatinya juga akan bahagia. Namun itu hanyalah penilaian orang. Terkadang kita hanya menilai bagaimana teman kita menjalani hidup. Tanpa kita mengetahui apa yang sedang ada di dalam beban pikirannya, kepahitan yang ia rasakan. Kita tidak pernah peduli tentang itu, terkadang kita hanya ingin tau tanpa ada rasa peduli.Tidak hanya kita tetapi banyak orang di luar sana yang seperti itu, banyak yang lebih baik dari kita banyak yang lebih jahat dari kita. Kehidupan di dunia ini tidak ada yang mudah. Sebagian manusia hanya ingin hidup dengan praktis dan egois tanpa ada rasa berusaha dan tidak mau merasakan sakitnya proses kehidupan.
Orang egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri sesungguhnya ia hanya merugikan dirinya saja, dan terkadang ia tidak sadar dengan ke egoisannya. Dia hanya ingin apa yang ia inginkan tercapai atau terpenuhi dengan berbagi macam cara.Dengan cara yang salahpun tetap dia jalani. Karena ke egoisanlah yang membuat hidup menjadi mati rasa. Hidup yang seharusnya mengalami kehidupan dengan manusia yang saling peduli satu sama lain. Menjadi manusia yang ingin menang sendiri tanpa memikirkan manusia lain. Kehidupan seperti inilah yang mempunyai pengaruh negatif dalam kita menjalani kehidupan secara bersosial. Sikap egois tidak akan jauh juga dengan sikap sombong , setelah tujuan yang ia raih telah tercapai kesombongan pun mulai beraksi dengan sendirinya tanpa ia sadari. Kesombongan diri hanya membuat orang lain risih untuk mendengar, tetapi menjadikan kepuasan diri bagi orang yang telah menyombongkan kehebatan dirinya. Tanpa menyadari bahwa ia telah di perbudak oleh kesombongan itu sendiri.
Jadilah manusia yang mempunyai guna untuk sesama dan untuk dunia ini. Agar hidupmu bermanfaat dan tidak sia-sia.
Artikel oleh: Natasha Brillian Wibowo