Photo by Joshua Earle on Unsplash |
Cintai Dirimu yang Sempurna dengan Ketidaksempurnaan
Alkitab mengatakan bahwa “kita diciptakan dengan dahsyat dan luar biasa”. Kalau begitu, mengapa begitu sulit bagi kita untuk mencintai dari kita sebagaimana adanya? Kenapa sering terbebani dengan perasaan bahwa kita kurang menarik, kurang tinggi, kurang langsing, kurang bagus? Bisa saja orangtua dan orang-orang yang kita cintai tanpa kenal lelah coba menguatkan diri kita, tetapi cukup dengan satu ejekan kasar dari teman sekelas atau komentar buruk dari pimpinan atau teman-teman kekuatan yang dibangun itu akan hancur. Kita akan kehilangan daya dan menjadi korban secara mental kalau kita menerima diri berdasarkan opini orang lain atau perbandingan dari kita dengan orang lain.Kalau menerima dirimu saja kamu tidak mau, akan lebih sulit bagimu untuk menerima orang lain, dan hal itu akan bermuara pada kesepian dan keterasingan.
Kalau kamu menilai dirimu dengan begitu kejam atau membebani dirimu demikian berat, kamu akan cenderung suka menghakimi orang lain. Mencintai dan menerima dirimu sebagaimana Tuhan mencintaimu akan membuka pintu menuju sebentuk rasa kedamaian dan kepuasan yang lebih besar. Yang kumaksud dengan mencintai dan menerima diri sendiri di sini bukan berarti bersikap egosentris dan mementingkan diri sendiri. Melainkan kecintaan pada diri sendiri yang tidak egois. Kamu memberi lebih banyak daripada yang kamu terima. Kamu mengulurkan tangan tanpa diminta. Kamu berbagi meski sedikit yang kamu miliki. Kamu menemukan kebahagian dengan membuat orang lain tersenyum. Kamu mencintai dirimu sendiri karena tidak mementingkan dirimu sendiri. Kamu merasa bahagia dengan keberadaanmu karena membuat orang lain senang berada di dekatmu.
1. Bercahaya dari Dalam
Kamu harus menyakini keindahan dan makna dirimu sebagai seseorang yang bisa membawa perubahan, seseorang yang berharga. Menemukan tujuan hidupmu adalah langkah penting pertama untuk menjalani kehidupan yang tanpa batas. Dengan mempertahankan harapan dan iman akan adanya peluang bahkan di saat-saat terburuk, kamu akan bisa terus berjalan menuju tujuan itu. Namun, untuk merasa bahagia, kamu harus menyadari dengan segenap hati bahkan kamu pantas meraih keberhasilan dan kegembiraan. Kamu harus mencintai mereka yang percaya kepada-Nya. Jika kamu tidak bercahaya dari dalam, mungkin sebabnya kamu lebih mengandalkan orang lain untuk mengakuimu, memberimu kepercayaan diri, dan membuatmu merasa diterima. Padahal hal itu tidaklah mungkin karena kamu harus menerima dirimu terlebih dahulu. Satu-satunya faktor penting untuk menentukan keelokan dan nilai dirimu sebagai pribadi haruslah factor yang muncul dari dalam. Kehidupan memang kadang kejam. Orang bisa bersikap acuh tak acuh atau sungguh-sungguh kasar. Maka, kamu harus mampu mencari kekuatan dari dalam dirimu, dan ketika kekuatan dari dalam itu tidak mampu menolong, kamu selalu bisa mencarinya ke atas, kepada Tuhan, sumber kekuatan dan cinta yang tanpa batas
2. Penerimaan Diri
Ketika kamu merasa semangatmu runtuh karena disakiti atau diintimidasi atau dihina, bercerminlah, dan temukan satu hal yang kausukai pada dirimu sendiri. Tidak harus penampilan fisik. Bisa saja suatu bakat, atau suatu sifat, atau suatu hal lain yang membuatmu senang akan dirimu. Renungkanlah sesuatu yang spesial itu beberapa saat. Syukuri dan sadarilah bahwa keelokan dan nilai dirimu muncul dari pribadi unikmu yang sejati. Jangan mengelak dan berkata, “Aku tidak punya keistimewaaan.” Kita sering bertindak kejam pada diri sendiri, terlebih ketika kita menilai diri lebih rendah dibanding orang lain.
3. Cintai Dirimu Sampai Kamu Dapat Menertawakan Dirimu Sendiri
Teman dan orang yang kita cintai bisa saja mengatakan berulang-ulang bahwa kita menarik dan dicintai dan bahwa semua kesulitan akan berlalu, tetapi begitu sering kita menepiskan dukungan mereka dan memendam rasa sakit. Kadang, karena ulah kita sendiri, kita membuat permasalahan kecil menjadi besar dengan menanggapinya kelewat serius. Kita semua adalah manusia yang sempurna dengan ketidaksempurnaan kita. Ada orang yang lebih dibanding yang lain, tetapi kita semua memiliki kelemahan dan kekurangan.
4. Berbanggalah Atas Keunikanmu
Kita manusia adalah makhluk yang konyol. Kita habiskan separuh hidup kita untuk berusaha diterima orang lain sementara di separuh lainnya kita berusaha menjauhi orang lain. Kenapa kita tidak bisa merasa Nyaman dengan diri sendiri, meski tahu bahwa kita adalah ciptaan Tuhan yang diciptakan untuk mencerminkan kemuliaan-Nya? Ketika aku dibangku sekolah, aku mati-matian ingin diterima seperti teman-teman pada umumnya. Pernahkah kamu berpikir bahwa para remaja yang ingin jadi “berbeda” biasanya bergaul dengan anak-anak yang berpakaian, berbicara, dan bertingkah seperti mereka sendiri? Apa gunanya, Teman? Bagaimana kamu bisa menjadi spesial kalau semua yang kamu jadikan teman juga sama-sama memakai baju hitam, kuteks hitam, lipstick hitam, dan pulas mata hitam? Bukankah itu malah membuatmu jadi orang yang umum? Hal yang mungkin bisa diterapkan. Aku memutuskan bahwa kecantikan diriku muncul dari perbedaanku; pada kenyataannya aaku memang berbeda dari orang lain. Aku adalah aku yang unik. Tak ada orang yang menyebutku “biasa” atau seperti kebanyakan orang. Mungkin aku akan tenggelam dalam kerumunan, tetapi aku pasti akan dilihat.
5. Pancarkanlah
Ada sebuah cara yang bahkan lebih baik lagi untuk mengatasi ketidakpercayaanmu terhadap dirimu sendiri atau ketidakmampuanmu untuk mencintai dirimu sebagaimana adanya. Jangan terus berkutat dengan kepedihan dalam dirimu, ulurkan tanganmu untuk meringankan penderitaan orang lain. Pusatkan perhatian kepada orang yang membutuhkan. Ketika melakukan hal itu, aku menemukan sesuatu yang mungkin merupakan solusi terbaik bagi orang yang belum mampu menyalakan cinta dalam dirinya. Jika kamu tidak bisa memecahkan masalahmu sendiri, jadilah solusi bagi orang lain. Lagi pula, memberi lebih baik daripada meenerima. Kalau kamu melakukannya, kamu akan merasakan betapa berharganya dirimu.
Pandanglah bayanganmu di cermin sekarang dan katakana, “Inilah aku, dan aku menerima tantangan untuk mencapai apa yang terbaik bagi diriku.” Kamu cantik karena Tuhan menciptakanmu demi tujuan-Nya. Tantanganmu adalah mencari tujuan tersebut, berbekal harapan, melaksanakannya dengan iman, dan menggunakan keunikanmu dengan sebaik-baiknya. Mencintai dan menerima dirimu sendiri adalah satu-satunya obat mujarab untuk menghilangkan rasa rendah diri dan kecenderungan merusak diri. Ketika kamu menyadari bahwa kita adalah anak Tuhan dan merupakan bagian dari rencana-Nya, kehidupanku, berubah untuk selamanya.
6. Bersahabatlah dan Bergembiralah
Supaya kamu menemukan kebahagian di dalam dirimu, inilah nasehat terbaikku untukmu: rangkullah orang di sekitarmu, gunakan bakat dan kepandaian dan kepribadianmu untuk membuat hidup orang lain jadi lebih baik. Yang sama-sama kita miliki adalah ketidaksempurnaan. Kita harus berbagi anugerah indah yang telah diberikan pada kita. Lihatlah ke dalam dirimu. Di sana ada cahaya yang diam memancar.
dari Nick Vujicic
Ditulis ulang oleh Dita Risti
dari Nick Vujicic
Ditulis ulang oleh Dita Risti